Pages

Sunday, 10 April 2011

SAKARATULMAUT

1. Yang dialami oleh orang yang sakaratul maut

Roh Harum Dan Ruh Busuk
Hadith :
Dari Abu Hurairah r.a katanya:”Apabila roh orang-orang mukmin keluar dari tubuhnya dua orang malaikat menyambutnya dan menaikkannya ke langit.” Kata Hammad :”Kerana baunya harum seperti kasturi.” Kata penduduk langit “ Roh yang baik datang dari bumi. Sallallahu ‘alaika (semoga Allah melimpahkan kebahagiaan kepadamu) dan kepada tubuh tempat engkau bersemayam.” Lalu roh itu dibawa ke hadapan Tuhannya Azza wa Jalla. Kemudian Allah berfirman:”Bawalah dia ke Sidratul Muntaha dan biarkan di sana hingga hari kiamat.” Kata Abu Hurairah selanjutnya:” Apabila roh orang-orang kafir keluar dari tubuhnya – kata Hammad, berbau busuk dan mendapat makian-, maka berkata penduduk langit,”Roh jahat datang dari bumi.” Lalu diperintahkan, bawalah dia ke penjara dan biarkan di sana hingga hari kiamat.”
 
(Muslim)


 
Huraian
Kematian sesungguhnya amat menyiksakan. Kematian orang-orang yang tidak beriman mempunyai banyak perbezaan dengan kematian orang-orang yang beriman. Tanda-tandanya bukan sahaja dapat dilihat oleh orang yang hidup bahkan ini diperakukan sendiri di dalam al-Quran melalui firman Allah S.W.T yang maksudnya:"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) (al-Anfal :50). Rasulullah s.a.w sekalipun dianggap sebagai kekasih Allah turut merasakan kesakitan sakratulmaut. Itupun baginda diperlakukan secara lembut oleh malaikat. Maka bayangkanlah bagaimana kesakitannya jika kita selaku insan biasa dapat berhadapan dengan situasi ini. Oleh itu seharusnya kita sentiasa berwaspada agar tidak tergolong di kalangan orang-orang yang tidak beriman, lalai dan lupa kepada Allah kerana sudah pasti roh kita nanti bakal ditempatkan di dalam penjara sehingga hari kiamat.


Di dalam Al-Quran Al-Karim, Allah SWT telah menceritakan bagamana malaikat didatangkan kepada orang yang akan dicabut nyawanya. Dan khusus orang yang zalim, perlakuan malaikat memang cukup kasar dan menggerunkan
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya,: Keluarkanlah nyawamu Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya..
Sedangkan kepada orang yang beriman kepada Allah SWT dan menjadi calon penghuni surga, perlakukan malaikat amat baik. Mereka demikian ramah dan baik hati. Kepada mereka Allah SWT mengatakan:
Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku..
Hadits Rasulullah SAW yang menceritakan bagaimana keadaan orang yang sedang dicabut nyawanya:
Sesungguhnya pandangan seorang mayat mengikuti ruhnya ketika dicabut.

2. Yang dialami orang yang meninggal di alam kubur

Ruh itu lalu naik ke langit dan diperlakukan sesuai dengan amalnya di dunia. Bila ruh itu berasal dari orang yang beriman, maka pintu langit akan dibukakan untuknya dan disambut dengan hangat. Sebaliknya, bila ruh itu dari orang kafir, zalim dan berlumur dosa, maka pintu langit akan tertutup untuknya dan mendapat perlakuan yang hina.
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak mereka masuk syurga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.
.
Bahkan ruh itu akan dicampakkan dari pintu langit sebagaimana firman Allah SWT:
Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. .
Dua ayat inilah yang diucapkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadits shahih yang panjang ketika menjelaskan bagaimana ruh orang beriman dan ruh orang jahat. Salah satu potongannya kami nukilkan berikut ini:

Rasulullah SAW bersabda,
”…Lalu ruh jahat itu dikembalikan ke dalam jasadnya dan dua malaikat mendatanginya seraya bertanya,

 ”Siapakah rabb-mu? Orang itu menjawab,”hah..hah..aku tidak tahu”. Malaikat itu bertanya lagi,”Siapakah manusia yang diutus kepada kalian?”.

 “hah..hah..aku tidak kenal”, jawabnya. Lalu diserukan suara dari langit bahwa dia telah mendustakan hamb-Ku. Maka dekatlah dengan neraka dan dibukakan pintu neraka hingga panas dan racunnya sampai kepadanya.

Lalu kuburnya disempitkan hingga tulang-tulang iganya saling bersilangan. Dan didatangkan kepadanya seorang yang wajahnya buruk, pakaiannya buruk dan baunya busuk dan berkata kepadanya,”Berbahagialah dengan amal jahatmu. Ini adalah hari yang kamu pernah diingatkan. Dia bertanya,”siapakah kamu, wajahmu adalah wajah orang yang membawa kejahatan?” “Aku adalah amalmu yang buruk”. “Ya Tuhan, jangan kiamat dulu”..

3. Bagaimanakah Bentuk Siksa kubur
Pertanyaan di dalam kubur dan siksanya ada disebutkan di dalam Al-Quran Al-Karim.
Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki..
Dalam asbabun nuzul secara shahih diriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan ‘Allah SWT meneguhkan orang beriman dengan ucapan yang teguh’ adalah bahwa mayat orang beriman di kubur itu mampu menjawab dengan mantap tiga pertanyaan malaikat dalam kubur, yaitu tentang siapa tuhanmu, siapa nabimu dan apa agamamu.
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba ketika diletakkan di kuburnya dan ditinggalkan oleh teman-temannya, maka dia masih mendengar suara sandal mereka. Imam Bukhari menambahkan,”Sedangkan orang munafik dan kafir diserukan kepada mereka,”

4. Apa yang harus dilakukan oleh anak setelah kedua orangtuanya meningggal
Yang paling utama adalah mendoakannya, karana doa anak yang soleh adalah hal yang secara terang disebutkan sangat bermanfaat bagi orang tuanya yang sudah meninggal. Tentu saja anak itu harus anak yang soleh, beriman dan bertaqwa. Karena hanya doa orang yang dekat dengan tuhannya saja yang akan didengar. Jadi kalau anaknya jarang solat, tidak pernah mengaji, buta ajaran agama dan asing dengan syariat Islam, lalu tiba-tiba berdoa, bagaimana Allah SWT akan mendengarnya. Sementara makanannya makanan haram, bajunya haram, mulutnya tidak lepas dari yang haram.
Selain itu anak yang soleh boleh mengeluarkan infaq, sedeqah dan ibadah lainnya yang diniatkan untuk disampaikan pahalanya kepada orang tuanya. Tentang sampainya pahala ibadah  dari orang yang masih hidup untuk orang yang sudah meninggal, ada banyak dalilnya. Di antaranya adalah:
”Seseorang tidak boleh melakukan solat untuk menggantikan orang lain, dan seseorang tidak boleh melakukan puasa untuk menggantikan orang lain, tetapi ia memberikan makanan untuk satu hari sebanyak satu  mud gandum. .
Dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Saad bin Ubadah ibunya meninggal dunia ketika ia tidak ada ditempat, lalu ia datang kepada Nabi SAW unntuk bertanya:” Wahai Rasulullah SAW sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya? Rasul SAW menjawab: Ya, Saad berkata:” saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya”
.
Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa bukan hanya ibadah maliyah saja yang bisa disampaikan pahalanya kepada orang wafat, namun ibadah badaniyah pun bisa dikrimkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat. Dalilnya adalah nash berikut:

Dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, ” Barang siapa yang meninggal dengan mempunyai kewajiban puasa maka keluarganya berpuasa untuknya”
Hadits ini adalah hadits shahih yang menyebutkan bahwa pahala puasa sebagai untuk orang yang sudah meninggal. Selain itu pahala itu adalah hak orang yang beramal. Jika ia menghadiahkan kepada saudaranya yang muslim, maka hal itu tidak ada halangan sebagaimana tidak dilarang menghadiahkan harta untuk orang lain di waktu hidupnya dan membebaskan hutang setelah matinya.

Wallahu a’lam bishshawab.

Rujukan :blog



No comments:

Post a Comment